Kepada engkau wahai muridku yang sering membolos sekolah dan sengaja
meninggalkan pelajaran.
Kepada engkau wahai muridku yang selalu merokok di
Sekolah.
Kepada engkau wahai muridku yang selalu bericara di
kelas, main hape di kelas, mendengar lagu dari ponsel mu dan tidur ketika kami
menjelaskan pelajaran di kelas.
Kepada engkau wahai muridku yang selalu terlambat
setiap hari, padahal rumahmu begitu dekat dan engkau berkendaraan
Kepada engkau wahai muridku yang tidak segan
berkelahi d isekolah.
Kepada engkau wahai muridku yang begitu berat sekali
hanya untuk memasukkan baju seragam ke celana/rok mu
Kepada engkau wahai muridku yang selalu mencontek ketika
menjawab soal ulangan yang kami berikan.
Kepada engkau wahai muridku yang enggan mengerjakan
tugas-tugas yang kami berikan.
Kepada engkau wahai muridku yang selalu mencari-cari
alasan untuk pergi ke kamar kecil padahal engkau tak sedang ingin buang air.
Kepada engkau wahai muridku yang sering melawan dan
mengejek guru dibelakang kami.
Kepada engkau wahai muridku yang selalu merusak
fasilitas sekolah.
Kepada engkau wahai murid yang memenuhi sekolah ini.
Lihatlah!! Lihatlah diri kalian sekarang… Lihat
keadaan kalian… Lihat kemampuan kalian… lihat apa yang kamu capai sekarang…
Lihatlah!!
Jawab jujur pertanyaan ini dalam hatimu!! Apa
prestasimu? Apa yang membanggakan dari dirimu? Bagaimana kualitas dirimu? Bagaimana
kepribadianmu? Apakah kau baik? Apa guna mu di sini? Apa tujuanmu di sini?
Atau… Tanya orang tua mu yang menyekolahkan mu.
Apakah kau sudah bisa membuat mereka bangga? Apakah kau sudah membuat mereka
tenang tentang masa depan mu?
Wahai murid ku… pernahkah kalian bertanya kenapa
kalian bisa seperti sekarang? Kenapa kalian sulit menerima pelajaran? Kenapa
kalian tidak berprestasi apa-apa? Pernahkah??
Kalau kau ingin tahu penyebabnya, lihatlah masa lalu
mu… Apa yang telah kau kerjakan?… Bagaimana kepribadian mu?... Bagaimana
kebiasaan mu?... Bagaimana sikap kalian terhadap nasihat?… Bagaimana sikap
kalian terhadap orang tua dan guru?… Bagaimana sikap kalian dengan ilmu?… Bagai
mana sikap kalian terhadap tanggung jawab?… Bagai mana engkau memilih pergaulan?.
Maka jadilah engkau seperti sekarang, tak berilmu,
tak berketerampilan, tak berkepribadian. Kami prihatin terhadap kalian, kami
prihatin karena kalian tak menyadari kekurangan dan kesalahan kalian. Kemampuan
dan sikap kalian tidak lebih baik dari murid SD.
Apakah kau senang dengan keadaanmu sekarang?... Senang kah?... Silahkan lanjutkan kebiasaan jelek mu jika ini tak masalah bagimu.
Lalu pernahkah kau bertanya bagaimana dirimu dimasa mendatang?... Sukses kah?... Berhasil kah?... Membanggakan kah?... Bahagia kah?...
Jawabnya ada pada apa yang kau lakukan sekarang, apa
sikapmu sekarang. Apakah menurut mu engkau akan sukses dengan tetap
mempertahankan sikapmu sekarang??... Apakah kau rela mengorbankan cita-citamu
dengan kebiasaan jelek mu sekarang??... Apakah masyarakat akan menerima orang
yang suka merusak fasilitas umum?... Apakah di tempat kerjamu kelak mau
menerima karyawan yang sering terlambat dan malas?... Apakah orang orang mau
menggunakan jasa mu yang sering menunda-nunda pekerjaan??...
Jika kebiasaanmu sekarang ternyata akan menghambat dan menghalangi cita-citamu, maka… ERUBAHLAH!!!
Berubahlah lebih baik. Jangan korbankan masa depan kalian hanya dengan kesenangan-kesenangan yang menjerumuskan. Karena engkau tak akan merasakannya sendiri nanti… karena engkau akan punya Suami/Istri dan anak-anakmu yang juga akan turut merasakan kegagalanmu. Tolong… jangan libatkan mereka. Maka berubahlah…
Kenapa kami yang mencemaskan masa depan kalian
sedangkan kalian santai-santai saja???
Lingkungan memang lebih banyak mempengaruhi diri
kalian. Maka ku mohon wahai murid ku… hati-hatilah dalam memilih pergaulan,
terutama teman. Siapa temanmu juga menentukan dirimu. Jika engkau berteman
dengan orang baik maka engkau jadi orang baik, jika engkau berteman dengan
orang jahat maka engkau akan jadi jahat. Kadang kita bisa menilai seseorang
dari siapa temannya. Karena pengaruh teman lebih kuat daripada keluarga. Engkau
mungkin tidak bisa protes kenapa engkau dilahirkan di dalam keluarga yang
bermasalah atau tidak baik, karena itu takdir. Tapi engkau memiliki kekuasaan
penuh untuk menentukan siapa temanmu. Yang nantinya juga akan menentukan
dirimu. Maka pilihlah teman yang baik.
Selama ini semua nasihat kami hampir tidak punya
pengaruh pada kalian, kalian cenderung meniru dan menuruti apa yang teman
kalian perbuat. Oleh sebab itu… kami para guru mengajukan diri untuk menjadi
teman kalian, bolehkah??... sekali lagi, boleh kah???....
Karena kami tidak tega melihat kalian terjerumus dalam kesenangan-kesenangan yang melemahkan kalian. Karena kami sayang kalian.
Renungkanlah semua ini wahai murid ku… kami tidak menuntut engkau agar menuruti semua yang kami sampaikan. Bagaimana pun, pada kalian lah pilihan ini ditentukan. Yang penting kalian telah mengetahui ini… mungkin suatu saat, di dalam keheningan dan pikiran terbuka engkau akan merasakan kebenaran nasihat ini.
Semoga engkau selalu dalam lindungan Allah. Sampai
di sini suratku wahai murid ku… doa kami selalu menyertai mu. Terima kasih!
Dari
Gurumu yang selalu menyayangimu



Unknown



0 komentar:
Posting Komentar