Ibu, maukah engkau membaca
suratku?
mendengar cerita dariku?
Tentang ISLAM yang begitu indah..
Tentang ISLAM yang begitu damai..
Tentang ISLAM yang begitu damai..
Aku mengenalnya 5 tahun yang
lalu…
Sebuah dakwah ISLAM yang luar
biasa indah..
sangat lembut hingga aku sadar :
ISLAM itu LEMBUT.
Dari sana aku mulai belajar
tentang ISLAM secara menyeluruh..
Tentang Tauhid yang ESA, tentang
aqidah islamiyah, tentang fiqh, tentang adab bermuamalah, hukum-hukum dan
segala sesuatu tentang ISLAM.
Subhanalloh..
Ibu tahu?
Dari sana aku menjadi tahu :
ISLAM itu SEMPURNA
Dari sana aku tahu,
Bagaimana caranya berbakti
kepadamu, juga kepada bapak.
Hanya dengan amalan ringan yang
sebelumnya aku sepelekan, ternyata itu bisa mendekatkanku dengan jannah.
Subhanalloh.. ISLAM ternyata
MUDAH.
Dari sana aku juga tahu ibu..
Mengenai segala perkara tentang
kaum kita, WANITA.
Mulai dari pakaian, jilbab, adab
keluar rumah, adab berbicara dan adab lainnya, juga ketika aku menjadi seorang
istri dan menjadi ibu sepertimu.
Ada banyak hal yang dipelajari
disana..
Dan dari sana aku tahu : ISLAM
itu sangat MEMULIAKAN WANITA.
Dari sana juga aku tahu..apa
pentingnya ilmu.
Ilmu agama yang dulu aku
sepelekan..
Padahal kalau ibu tahu, semua
amalan hendaknya didasari ilmu.
Dan ilmu itu akan kita dapatkan
dengan terus mencarinya.
Ilmu itu cahaya ibu..
Ilmu itu warisan para nabi..
Dan aku ingin termasuk menjadi
orang yang mendapatkan warisan yang besar itu..
Apa ibu juga ingin?
Ibu tidak perlu khawatir dengan
penampilanku saat ini,
Jangan pikirkan apa kata orang,
Bukankah ibu yang melahirkan aku?
Bukankah ibu yang sehari-hari bersamaku?
Ibu lebih tahu aku daripada
mereka..
Aku tidak akan mengkhianati
kepercayaanmu juga bapak.
Aku bukan pemberontak penguasa!
Aku bukan golongan teroris!
Rosululloh Shalallahi ‘Alaihi
Wassallam memerintahkan kita tunduk dan taat pada penguasa/ulil ‘amri, selama
mereka masih mendirikan shalat!
Kita diperintahkan untuk tunduk
dan taat selama itu tidak melanggar perintahNya.
Jika engkau mendapati sederet
mahasiswa-i berdiri berbaris sambil membawa spanduk, berteriak dan berorasi di
bawah teriknya jalanan hitam..
Dan kau berfikir, “jangan-jangan
anakku ikut dalam deretan jilbaber itu..”
Maka ku pastikan : aku tidak akan
pernah ada dideretan itu ibu!
Tidak akan pernah ikut ‘aksi’
istilah kerennya..
Tempat seorang muslimah bukan
dijalanan, tapi didalam rumahnya.
Bukan bernyanyi, berteriak,
berorasi yg bisa dengan bebas disaksikan puluhan pasang mata..
Wanita itu aurat, ibu.
Fitnah amat sangat dekat dengan
kita.
Akan lebih mulia ketika kita
menjaga diri.
Aku ingin berusaha
menjaganya..menjaga diriku sendiri…
Ketika ibu dan bapak menyaksikan
pemberitaan di televisi tentang sekelompok orang dengan penampilannya yang kata
orang ‘ekstrim’ : berjenggot, bercelana cingkrang, berjilbab lebar, berwarna
gelap, bercadar..
Dan kalian selalu berkata
kepadaku : “kenapa kamu berpakaian seperti mereka? Tidakkah kamu takut, bila
ternyata kamu diintai Densus 88?”
Maka ku yakinkan :
AKU BUKAN TERORIS!
Aku bukan ‘golongan’ mereka.
Mungkin penampilanku hampir sama
dengan wanita bercadar itu.
Tapi apakah bijak menyalahkan
seseorang hanya karena pakaiannya?
Bagaimana bila para teroris itu
memakai dasi atau pakaian safari yang sering bapak kenakan?
Apakah bapak mau dituduh
demikian??
Demi ALLOH yang jiwaku ada
ditanganNya…
Aku berlindung dari pemahaman
mereka…
Aku berlindung dari pemahaman
kaum khawarij.
Bukan aku ingin menggurui atau
sok tahu..
Apalagi ketika kalian berbicara
masalah jihad.
Jihad itu mulia. Tapi jihad
itupun ada aturan-aturannya.
Mereka bilang ingin memberantas
kemaksiatan, menghancurkan orang kafir.
Tapi apa mereka tahu, hukum
menumpahkan darah sesama muslim? Membunuh orang kafir yg sudah melakukan
perjanjian dan dalam perlindungan pemerintah?
Sungguh…
Jangan kalian menghukumiku
seperti mereka…
Pakaian dan penampilan yang
mereka kenakan tidak salah,
Tapi PEMAHAMAN mereka yang
sempit…
Bukan seperti itu ISLAM yang
dicontohkan Rosululloh dan para shahabatnya..
JIhadlah bersama penguasa……
Jika ibu dan bapak ingin tau,
mengapa aku bisa berucap begitu..?
Maka ikutlah denganku..
Duduk di majelis ilmu.
Ibu dan bapak akan tahu..
Bagaimana agama yg sempurna ini
memang menebar rahmat.
Ibu akan semakin tau tentang
kewajiban dan hak sebagai istri juga sebagai ibu.
Bapak akan tau, apa saja kewajiban
dan hak seorang suami dan juga ayah yg mungkin belum diketahui.
Bapak akan tau, bahwa laki-laki
berkewajiban mendirikan shalat fardhu di rumah ALLOH bukan dirumah, sebagaimana
yang wanita lakukan.
Kita akan tau : bahwa ISLAM itu
SUNNAH, dan SUNNAH itu penuntun jalan menuju JANNAH.
ISLAM itu INDAH ibu,bapak..
ISLAM itu LEMBUT..
ISLAM itu MUDAH..
ISLAM itu MULIA..
ISLAM itu SEMPURNA..
Dan aku menemukan itu semua dalam
naungan DAKWAH AHLUSSUNNAH.. Dakwah diatas jalan (manhaj) salafush shaleh.
Dakwah yang diemban RASULULLOH
dan para SHAHABATnya (dan generasi setelahnya)..
Merekalah sebaik-baik generasi..
Merekalah sebaik-baik petunjuk..
Jangan pernah takut dan malu
untuk menuntut ilmu,
Aku..
Bersamamu,
Uhibbukum fillah..
0 komentar:
Posting Komentar