Meski tak sekokoh iman Asiyah
Meski tak setegar sabar Maryam
Meski tak sekaya hati Khadijah
Meski tak secantik putri Fatimah
Aku akan mencoba...
Belajar...
Dari keshalehan mereka
Ikhtiar...
Merapikan diri yang kian berantakan
Mereka wanita teristimewa
Di seantero semesta ini, bahkan di akhirat kelak
Dan itu nyata dalam sabda Rasul
Yang kuingin bisa seperti mereka
Namun aku begitu hina
Sekadar khayalpun tak pantas rasanya bersanding dengan mereka
Aku hanyalah seonggok daging yang menjijikkan
Sedang mereka adalah bongkahan-bongkahan permata berharga
Yang amat menawan dimataMu
Aku begitu rendah
Sedang mereka begitu tinggi derajat kemuliaannya
Karena memang merekalah
Yang teristimewa
Sejatinya Muslimah shalehah
Dengan balutan hijab yang melindungi harga diri dan kehormatannya
Tak hanya sebatas penghias mahkota di kepala
Tapi juga menambah anggun akhlaknya
Berbeda dengan diri yang sangat kotor ini
Aku ingin mencontohnya
Ingin sekali memiliki Din secara kaffah
Layaknya empat wanita teristimewa itu
Bimbing aku, Robbi...
Mereka wanita berhijab
Dan sungguh-sungguh berhijab
Sedang aku?
Mengenakan pakaian kehormatan
Tapi tak terhormat
Telanjang!
Ya, bisa dikata demikian
Berkerudung namun hati tercemar dosa
Hijab terulur kedada namun akhlak tak tentu arah
Tak menuju ke arahMu
Tak teguh berpijak di jalanMu
Masih pantaskah aku mengenakan ini?
Kain lebar bernama kerudung yang melekat di kepala
Masihkah layak aku menyandang gelar Muslimah?
Wahai Dzat Yang Maha Mulia, perkenankan doaku
Ampuni segala dosaku
Tetes air mata ini takkan mampu melunturkan dosaku
Meski aku bersimpuh
Kecuali atas kuasaMu, Yaa Rahman...
Terkadang aku merasa memiliki dua sisi
Saat ku di sini aku begini
Saat ku di situ aku begitu
Dan seharusnya memang aku begitu
Beraqidah dan berakhlak seperti mereka
Aku rindu sosok itu
Yang teristimewa...
Asiyah, Maryam, Khadijah, dan Fatimah
Kalian inspirasiku tuk tetap pertahankan hijab ini
Jadikan aku seorang khusnul khotimah, Ya Illahi...
Maha Daya Engkau, satu-satunya Rabbku
Senja
tlah berlalu
Matahari
mulai menampakan sinarnya
Aku
mulai terbangun
Teringat
dikala kita bersama
Aku
sakit bila akhirnya kita harus berpisah
Tak
tega melihat dirimu terluka
Namun
apa daya kini ku yang terluka
Kau
mungkin tlah menemukan sossok dia
Dia
seseorang yang kau cinta
Ku
terluka
Mencoba
tetaptersenyum walau sebenarnya hati ini menangis
Ku
sendiri disini
Sakit
setajam tertusuk pisau runcing
Merobek
hati
Kini
ku hanya bisa terdiam
Mencoba
mencari celah kebahagiaan
Meski
belum ku temukan
Titik
terang menuju jiwa yang tenang
Biarkan
rasa cinta ini terluka
Ada
rahasia dibalik ini semua
Perihnya
luka kan ku resapi
Menjadi
nikmatnya hati yang tak terpungkiri
Betapa
sayatan perih ini kan tetap abadi
Bersama
dirimu yang telah merasuk ruh ini
0 komentar:
Posting Komentar