Pages

Rabu, 16 Januari 2013

Surat untuk Murid ku. (part 2)




Kepada engkau wahai muridku yang sering membolos sekolah dan sengaja meninggalkan pelajaran.
Kepada engkau wahai muridku yang selalu merokok di Sekolah.
Kepada engkau wahai muridku yang selalu bericara di kelas, main hape di kelas, mendengar lagu dari ponsel mu dan tidur ketika kami menjelaskan pelajaran di kelas.
Kepada engkau wahai muridku yang selalu terlambat setiap hari, padahal rumahmu begitu dekat dan engkau berkendaraan
Kepada engkau wahai muridku yang tidak segan berkelahi d isekolah.
Kepada engkau wahai muridku yang begitu berat sekali hanya untuk memasukkan baju seragam ke celana/rok mu
Kepada engkau wahai muridku yang selalu mencontek ketika menjawab soal ulangan yang kami berikan.
Kepada engkau wahai muridku yang enggan mengerjakan tugas-tugas yang kami berikan.
Kepada engkau wahai muridku yang selalu mencari-cari alasan untuk pergi ke kamar kecil padahal engkau tak sedang ingin buang air.
Kepada engkau wahai muridku yang sering melawan dan mengejek guru dibelakang kami.
Kepada engkau wahai muridku yang selalu merusak fasilitas sekolah.
Kepada engkau wahai murid yang memenuhi sekolah ini.

Lihatlah!! Lihatlah diri kalian sekarang… Lihat keadaan kalian… Lihat kemampuan kalian… lihat apa yang kamu capai sekarang… Lihatlah!!

Jawab jujur pertanyaan ini dalam hatimu!! Apa prestasimu? Apa yang membanggakan dari dirimu? Bagaimana kualitas dirimu? Bagaimana kepribadianmu? Apakah kau baik? Apa guna mu di sini? Apa tujuanmu di sini?
Atau… Tanya orang tua mu yang menyekolahkan mu. Apakah kau sudah bisa membuat mereka bangga? Apakah kau sudah membuat mereka tenang tentang masa depan mu?

Wahai murid ku… pernahkah kalian bertanya kenapa kalian bisa seperti sekarang? Kenapa kalian sulit menerima pelajaran? Kenapa kalian tidak berprestasi apa-apa? Pernahkah??

Kalau kau ingin tahu penyebabnya, lihatlah masa lalu mu… Apa yang telah kau kerjakan?… Bagaimana kepribadian mu?... Bagaimana kebiasaan mu?... Bagaimana sikap kalian terhadap nasihat?… Bagaimana sikap kalian terhadap orang tua dan guru?… Bagaimana sikap kalian dengan ilmu?… Bagai mana sikap kalian terhadap tanggung jawab?… Bagai mana engkau memilih pergaulan?.

Maka jadilah engkau seperti sekarang, tak berilmu, tak berketerampilan, tak berkepribadian. Kami prihatin terhadap kalian, kami prihatin karena kalian tak menyadari kekurangan dan kesalahan kalian. Kemampuan dan sikap kalian tidak lebih baik dari murid SD.

Apakah kau senang dengan keadaanmu sekarang?... Senang kah?... Silahkan lanjutkan kebiasaan jelek mu jika ini tak masalah bagimu.

Lalu pernahkah kau bertanya bagaimana dirimu dimasa mendatang?... Sukses kah?... Berhasil kah?... Membanggakan kah?... Bahagia kah?...

Jawabnya ada pada apa yang kau lakukan sekarang, apa sikapmu sekarang. Apakah menurut mu engkau akan sukses dengan tetap mempertahankan sikapmu sekarang??... Apakah kau rela mengorbankan cita-citamu dengan kebiasaan jelek mu sekarang??... Apakah masyarakat akan menerima orang yang suka merusak fasilitas umum?... Apakah di tempat kerjamu kelak mau menerima karyawan yang sering terlambat dan malas?... Apakah orang orang mau menggunakan jasa mu yang sering menunda-nunda pekerjaan??...

Jika kebiasaanmu sekarang ternyata akan menghambat dan menghalangi cita-citamu, maka… ERUBAHLAH!!!

Berubahlah lebih baik. Jangan korbankan masa depan kalian hanya dengan kesenangan-kesenangan yang menjerumuskan. Karena engkau tak akan merasakannya sendiri nanti… karena engkau akan punya Suami/Istri dan anak-anakmu yang juga akan turut merasakan kegagalanmu. Tolong… jangan libatkan mereka. Maka berubahlah…

Kenapa kami yang mencemaskan masa depan kalian sedangkan kalian santai-santai saja???

Lingkungan memang lebih banyak mempengaruhi diri kalian. Maka ku mohon wahai murid ku… hati-hatilah dalam memilih pergaulan, terutama teman. Siapa temanmu juga menentukan dirimu. Jika engkau berteman dengan orang baik maka engkau jadi orang baik, jika engkau berteman dengan orang jahat maka engkau akan jadi jahat. Kadang kita bisa menilai seseorang dari siapa temannya. Karena pengaruh teman lebih kuat daripada keluarga. Engkau mungkin tidak bisa protes kenapa engkau dilahirkan di dalam keluarga yang bermasalah atau tidak baik, karena itu takdir. Tapi engkau memiliki kekuasaan penuh untuk menentukan siapa temanmu. Yang nantinya juga akan menentukan dirimu. Maka pilihlah teman yang baik.

Selama ini semua nasihat kami hampir tidak punya pengaruh pada kalian, kalian cenderung meniru dan menuruti apa yang teman kalian perbuat. Oleh sebab itu… kami para guru mengajukan diri untuk menjadi teman kalian, bolehkah??... sekali lagi, boleh kah???....

Karena kami tidak tega melihat kalian terjerumus dalam kesenangan-kesenangan yang melemahkan kalian. Karena kami sayang kalian.

Renungkanlah semua ini wahai murid ku… kami tidak menuntut engkau agar menuruti semua yang kami sampaikan. Bagaimana pun, pada kalian lah pilihan ini ditentukan. Yang penting kalian telah mengetahui ini… mungkin suatu saat, di dalam keheningan dan pikiran terbuka engkau akan merasakan kebenaran nasihat ini.
Semoga engkau selalu dalam lindungan Allah. Sampai di sini suratku wahai murid ku… doa kami selalu menyertai mu. Terima kasih!
Dari Gurumu yang selalu menyayangimu

0 komentar:

Posting Komentar